Infografis Perjalanan Pendidikan Nasional

 


Perjalanan pendidikan nasional bangsa Indonesia sudah berlangsung sejak zaman sebelum kemerdekaan Indonesia. Budaya pendidikan formal telah dibawa oleh penjajah dan berakulturasi dengan budaya lokal yang berkembang di masyarakat Indonesia saat itu. Ada beberapa catatan penting terkait perjalanan pendidikan nasional sebelum kemerdekaan Indonesia yaitu sebagai berikut.

1. Pendidikan hanya diberikan untuk kelas-kelas tertentu saja.

2. Rakyat diberikan pendidikan secara terbatas.

3. Pendidikan untuk rakyat demi kepentingan penjajah.

4. Pendidikan cenderung meniru pendidikan barat.

Penjajahan yang dialami penduduk Indonesia melahirkan banyak tokoh-tokoh bangsa yang berjuang untuk melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan. Tokoh bangsa yang berjuang di bidang pendidikan adalah Ki Hajar Dewantara yang telah banyak memberikan sumbangsih pemikiran tentang dasar-dasar pendidikan sebagai pondasi penting dalam mendukung kemajuan pendidikan Indonesia. Menurut Ki Hajar Dewantara "Pendidikan itu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat."

Berkat perjuangan para pahlawan bangsa Indonesia maka rakyat Indonesia bisa terbebas dari para penjajah dan pada akhirnya dapat meraih kemerdekaannya. Pendidikan senantiasa mengalami perkembangan di setiap fase dan selalu beradaptasi dengan situasi bangsa. Setelah kemerdekaan bangsa Indonesia, beberapa catatan penting setelah kemerdekaan pendidikan Indonesia di antaranya.

1. Kurikulum sering berganti.

2. Peserta dituntut banyak pelajaran.

3. Pendidikan belum merata.

4. Pengembangan karakter masih kurang.

5. Standar yang terlalu tinggi untuk mengukur kemampuan siswa.

Oleh sebab banyaknya masalah dan tantangan yang dihadapi dalam dunia pendidikan. Maka inovasi terus dimunculkan agar perbaikan pendidikan Indonesia semakin baik lagi. Di zaman pasca pandemi Covid-19 seperti sekarang ini teknologi sudah menjadi ciri yang tidak bisa dilepaskan dari pendidikan Indonesia saat ini. Inovasi model pendidikan telah mengubah pendidikan dan bertransformasi dengan pemanfaatan teknologi dan proyek pengembangan karakter yang disebut Profil Pelajar Pancasila dalam Merdeka Belajar. Inovasi model pendidikan perlu dilakukan secara kolaborasi dengan memadukan strategi, model, media, dan metode dalam pembelajaran. 

Merdeka belajar di tengah penerapannya saat ini mendapat kritik dari berbagai pihak seperti kurikulum yang berganti dari kurikulum 2013 revisi menjadi kurikulum merdeka. Pergantian kurikulum bukanlah perubahan yang dapat terjadi begitu saja. Tetapi banyak proses yang harus dilaksanakan dan menimbulkan ketidaksiapan bagi beberapa pihak. Kurikulum yang berganti pun terasa isi/esensinya sama dengan kurikulum yang berlaku sebelumnya. Kritik lain yang muncul adanya program rekognisi mata kuliah yang tidak sesuai dengan bidang keilmuan, inovasi program yang ada seolah hanya berganti nama, dan arti merdeka cenderung dimaknai sebagai kebebasan tanpa batasan.

Kritik yang ada pada inovasi model pendidikan yang ada sekarang tentunya diharapkan menjadi masukan dan perbaikan untuk program yang lebih baik ke depannya. Saran untuk kemajuan pendidikan Indonesia ke depannya yaitu kurikulum dapat bertahan lama dan fleksibel di tiap situasi dan kondisi, adanya pemerataan pendidikan, sarana dan prasarana semakin membaik, dan kesejahteraan secara menyeluruh di bidang pendidikan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gerakan Berkebun Ramah Lingkungan Berskala Rumahan untuk Meningkatkan Produktivitas di Masa Pandemi Covid-19

Implementasi Teori Belajar dalam Kurikulum Merdeka