Implementasi Teori Belajar dalam Kurikulum Merdeka
Gambar 1. Implementasi teori belajar dalam kurikulum merdeka (sumber: penulis)
Teori belajar adalah kumpulan konsep tentang belajar berdasarkan hasil eksperimen para tokoh-tokoh yang ada di dunia. Memahami teori belajar tentunya akan memudahkan seorang guru dalam mengimplementasikannya pada pembelajaran di dalam kelas. Konsep kegiatan pembelajaran memiliki banyak praktik menyesuaikan dengan kurikulum yang diterapkan. Saat ini secara bertahap pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk penggunaan Kurikulum Merdeka di setiap Satuan Pendidikan. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang memberikan kemerdekaan bagi peserta didik agar belajar sesuai dengan potensi dirinya masing-masing. Berikut adalah cara-cara mengimplementasikan teori belajar dalam Kurikulum Merdeka.
1.
Teori
Behavioristik
Teori
belajar behavioristik mengedepankan perubahan tingkah laku (respon) peserta
didik akibat adanya stimulus dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah
implementasi teori belajar behavioristik yaitu sebagai berikut.
a.
Mengidentifikasi
karakteristik perilaku peserta didik.
b.
Menetapkan
permasalahan yang dialami peserta didik berdasarkan karakteristik perilakunya.
c. Merencanakan
strategi (stimulus) dalam pembelajaran untuk meningkatkan perilaku positif dari
peserta didik sesuai dengan sikap yang diharapkan dalam Kurikulum Merdeka.
d.
Melakukan proses
pengulangan agar peserta didik mengalami proses pembiasaan dengan stimulus yang
diberikan.
e.
Mengevaluasi
perubahan tingkah laku (respon) peserta didik.
f.
Mengatur rencana
tindak lanjut terhadap perubahan tingkah laku peserta didik.
2.
Teori Sosial
Kognitif
Teori
belajar sosial kognitif memperhatikan aspek interaksi dari faktor pengetahuan
(kognitif) peserta didik dan faktor lingkungan (sosial) dengan perilaku peserta
didik. Berikut merupakan langkah-langkah untuk menerapkan teori sosial kognitif
di dalam kelas.
a.
Mengamati
interaksi sosial peserta didik dan mengidentifikasi tingkat pengetahuan peserta
didik dalam proses pembelajaran.
b.
Merumuskan hasil
dari identifikasi pengetahuan dan sosial peserta didik.
c. Merencanakan
strategi, model, metode, dan media yang cocok untuk meningkatkan proses
berpikir dan interaksi antar peserta didik seperti metode diskusi dan model
pembelajaran berkelompok.
d. Melaksanakan model
dan metode yang diharapkan dapat meningkatkan sosial kognitif peserta didik.
e.
Mengevaluasi
aspek sosial kognitif peserta didik
f.
Merencanakan
tindak lanjut dari hasil yang dicapai oleh peserta didik.
3.
Teori
Konstruktivisme
Teori
belajar konstruktivisme memfokuskan peserta didik pada proses pengetahuan yang
tumbuh dan berkembang melalui pengalaman secara langsung dalam praktik
pembelajaran. Langkah-langkah untuk menggunakan teori belajar konstruktivisme
adalah sebagai berikut.
a.
Mengidentifikasi
karakteristik siswa dan pelajaran yang akan diberikan.
b.
Merencanakan
model pembelajaran yang dapat diterapkan agar peserta didik dapat membangun
sendiri pengetahuannya seperti model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
c.
Peserta didik
dapat diarahkan untuk mengkonstruk sebuah pengetahuannya sendiri ketika langkah
orientasi masalah.
d. Pembelajaran dapat dimulai dengan memberikan masalah kepada peserta didik.
e. Guru mengarahkan agar peserta didik mengaitkan permasalahan yang ada dengan pengalaman-pengalamannya di kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik dapat membangun pengetahuan baru dari masalah dan pengalamannya.
Catatan: Topik 1 Elaborasi Pemahaman Mata Kuliah Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya
Komentar
Posting Komentar