Pemikiran Filosofis Ki Hajar Dewantara

Gambar 1. Infografis pemikiran Ki Hajar Dewantara (sumber: penulis)

Pemikiran filosofis bersifat konseptual yaitu berpikir dalam filsafat tidak hanya sekedar berpikir, tapi mempunyai konsep secara umum. Konsepsi (rencana kerja) merupakan hasil kerja pengumuman dan abstraksi dari pengalaman tentang berbagai hal dan proses individual. Filsafat merupakan pemikiran tentang hal dan proses dalam hubungan yang umum. Seorang filsuf tidak hanya membicarakan dunianya sendiri ataupun dunia sekitarnya, melainkan juga mengenai perbuatan berpikir itu sendiri. Melalui ciri ini maka berpikir kefilsafatan melampaui batas-batas pengalaman hidup sehari-hari. Agar dapat berpikir filosofis seseorang harus mengubah mindset atau pola berpikirnya. Ia tidak segan bahkan berani untuk mempertanyakan keyakinannya. Keyakinan yang dimaksud tidak hanya soal agama tetapi hal-hal yang sebelumnya sudah dianggap benar oleh dirinya dan masyarakat umum (spada.uns.ac.id). 

Adapun beberapa pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara yaitu sebagai berikut.

1. Dasar-dasar Pendidikan : Pendidikan itu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik manusia maupun anggota masyarakat.
2. Pendidik tidak dapat merubah/menentukan peserta didik, tetapi hanya menuntun.
3. Perbedaan mengajar dan mendidik : Pengajaran merupakan bagian dari pendidikan, yaitu merupakan proses dalam memberi ilmu untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin.
4. Sistem among menyokong kodrat alam anak-anak yang kita didik agar dapat mengembangkan hidupnya lahir dan batin.
5. Budi pekerti merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan, dan kehendak sehingga menimbulkan tenaga.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gerakan Berkebun Ramah Lingkungan Berskala Rumahan untuk Meningkatkan Produktivitas di Masa Pandemi Covid-19

Implementasi Teori Belajar dalam Kurikulum Merdeka